Berebapa minggu lalu gempar sebuah video beredar dari salah satu pengguna Instagram bernama Kesarnst dimana video tersebut berisi mengenai TikTok Syndrome. Dalam video tersebut, dia mengatakan bahwa dirinya mengidap TikTok syndrome. Dirinya tak bisa mengendalikan tubuhnya untuk terus bergerak dan bergerak seperti gerakan ala TikTok.
Buat kalian yang sedang mencari situs download Naruto check lansung yaa
Lalu apa sebenarnya TikTok syndrome itu? Apa pengertian TikTok Syndrome? Syndrome sendiri memiliki arti “berlari bersama”, kata ini berasal dari bahasa Yunani. Syndrome merujuk kepada sesuatu yang klinik yang belum diketahui penyebabnya. Biasanya ahli kesehatan memberikan nama syndrome sesuai dengan gejala awal yang muncul atau nama tempat dimana syndrome itu muncul. Maka dari itu muncullah TikTok Syndrome ini. Dimana pengguna tersebut mengalami keanehan terhadap perilaku pada dirinya setelah menggunakan TikTok.
Benarkah TikTok Syndrome itu ada? Di dasarkan pada video yang diposting oleh pengguna akun di atas, dan dengan melihat caption serta tanda pagar yang dituliskan pada postingan yang diunggah, video itu sebenarnya hanyalah sebuah parodi yang berisi sindiran dimana ia merasa resah dengan banyaknya pengguna TikTok sekarang ini. Jadi sebenarnya TikTok Syndrome itu tidak ada. Namun kecanduan seseorang dengan media sosial memang ada.
Banyak orang yang kecanduan untuk membuka sosial media. Mereka rela menghabiskan waktu mereka hanya untuk melihat postingan di Instagram, Facebook, membuat video di TikTok dan lain sebagainya. Lebih parahnya terkadang mereka melupakan aktivitas mereka yang lain. Mereka lupa makan, minum dan lain-lain.
Sejak video tersebut muncul dan ramai dibicarakan oleh para pengguna sosial media, hingga sekarang belum ada penelitian atau penyakit yang secara resmi disebut TikTok Syndrome. Namun video Kesar mengenai TikTok Syndrome menjadi topik hangat yang bisa didiskusikan mengenai persoalan di media sosial saat ini.
Ada banyak tips dan trik xiomi yang harus kalian ketahui
Sosial media memberikan banyak dampak bagi penggunanya, ada positif dan negatif. Tak hanya TikTok tapi media sosial yang lain seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain-lain. Ditinjau dari sisi positif yang diperoleh dari media sosial oleh para pengguna, media sosial memudahkan penggunanya untuk berinteraksi satu sama lain, para pengguna dapat mengenal tanpa ada masalah jarak. Tak hanya itu, bahkan beberapa pengguna mendapatkan penghasilan dari sosial media. Tak ayal pengguna sosial media selalu bertambah setiap harinya. Tak hanya dari kalangan remaja, namun juga anak-anak hingga orang dewasa.
Meskipun sosial media memberikan sisi positif bagi penggunanya, namun ada juga sisi negatif dari keseruan melihat sosial media. Sosial media dapat menimbulkan efek kecanduan. Hal ini benar terjadi, dilihat dari banyaknya orang yang rela menghabiskan waktu mereka berjam-jam hanya untuk melihat sosial media.
Rasa bahagia yang timbul karna membuka sosial media bukanlah hal aneh dan salah, namun sangat perlu dibatasi penggunaannya. Tak sedikit orang yang menyalahgunakan sosial media, bahkan tak sedikit juga yang mengalami stress dan depresi karena dirinya terlalu sering bermain sosial media. Hingga di tahap yang parah para pengguna sosial media tersebut akan terjerumus ke dunia maya dan lupa akan kehidupan nyatanya.
Orang yang mengalami kecanduan sosial media biasanya akan merasa stress dan depresi ketika ia tidak membuka sosial media meskipun hanya sebentar. Bahkan lebih parahnya pecandu sosial media akan mengalami berbagai gejala gangguan mental.
Ketahui tips dan trik whatsapp terbaru
Penting untuk kita menggunakan sosial media secara bijak. Bukan berarti tidak boleh menggunakan sosial media, namun Anda perlu membatasinya. Jadikan sosial media sebagai selingan di kala waktu luang bukan sebagai kegiatan utama.